gambar ini hanya ilustrasi
Postingan kali ini tentang, kisah seorang nenek dan cucunya, si nenek bernama Izah dan cucunya bernama Ici, nek Izah tiap harinya menjahit dan merajut, sementara Ici masih mengenyam bangku SD kelas 3, setiap hari nek Izah selalu menemani Ici belajar dan sesekali nek Izah mengajarkan beberapa materi misalnya bagaimana menghitung perkalian, penjumlahan dengan 10 jari, walaupun umur nek Izah sudah lanjut, namun ingatan dan penglihatannya masih normal.
Ada satu hal yang belum saya ceritakan, mereka hanya tinggal berdua, disebuah rumah yang sederhana kedua orang tua Ici pergi entah kemana, sejak umur 3 bulan Ici sudah di rawat nek Izah, sementara orang tuanya telah lama tak kembali, namun nek Izah selalu sedih saat Ici menanyakan dimana ayah ibunya.
Ici:"nek, kenapa Ayah dan Ibu pergi ya nek? memang mereka pergi kemana? Ici ingin bersama mereka dan nenek juga."
Nek Izah:"Ici, cucu nenek yang pandai, Ayah ibu Ici ada kok mereka hanya pergi untuk mencari uang, untuk sekolah Ici."
Ici:"Tapi kenapa nek mereka tidak memberi kabar?"
Nek Izah:"mereka sedang sibuk ci, ya sudahlah, kan masih ada nenek yang selalu menemani Ici, oh iya memang Ici tidak belajar?"
Ici;"iya nek ini mau belajar bahasa indonesia dan matematika."sambil membuka tas dan mulai membuka buku
Nek Izah:"oh iya sudah, lalu bagaimana tadi dikelas? apa baik baik saja?"sambil merajut salah satu syal kesukaan Ici
Ici;"iya nek, tadi seru sekali, tadi Ici bisa menjawab pertanyaan Pak Darto (guru matematika guys), dan Ici dapet nilai tambahan."
Nek Izah:"oh ya, wahh.. pandainya cucu nenek."
Sesaat suasana menjadi hening, hingga akhirnya terdengar suara sesuatu patah, dan ternyata pensil Ici.
Ici:"Nek pensil Ici patah, bolehkan Ici meraut sekarang?"
Nek Izah:"boleh, sini nenek bantu."
Setelah di raut, Ici mulai menulis lagi, namun beberapa saat patah lagi.
Ici:"nek patah lagi, maaf ya nek." sambil menunjukkan pensil ke nenek.
Nek Izah:"oh tidak apa apa, kita raut bersama,(sambil meraut) Ici tahu tidak?'
Ici:"apa nek?"penuh pertanyaan
Nek Izah:"pensil ini akan sangat nyaman di saat kondisi ujungnya masih tajam, benar bukan?'
Ici:"iya nek."
Nek Izah:"namun untuk memperoleh ujung pensil yang tajam, kita harus sering meraut-rautnya, sama seperti Ici, yang ingin menjadi seorang guru, kan pasti tidak mudah....
Tunggu Episode selanjutnya.....